Peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini menjadi momen penting bagi DBS Indonesia untuk mengajak masyarakat bersatu dalam memerangi pemborosan makanan dan air. Kampanye “Live more, Waste Water & Food less” diluncurkan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan positif dalam kebiasaan sehari-hari.

Diskusi inspiratif diadakan bersama para pakar dari Badan Pangan Nasional, eFishery, Foodbank of Indonesia, dan Lyfe with Less, mengupas isu krusial ini. Data mengejutkan menunjukkan Indonesia menempati peringkat keempat dalam produksi sampah makanan di dunia, dengan perkiraan peningkatan hingga 31% di tahun 2030. Kesalahpahaman dan kurangnya edukasi menjadi hambatan utama dalam mengatasi masalah ini.

Mona Monika, Kepala Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, menegaskan komitmen DBS untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Kampanye ini sejalan dengan visi DBS sebagai “Best Bank for a Better World” dan mendukung upaya pemerintah melalui program “Gerakan Selamatkan Pangan”.

DBS Indonesia telah aktif dalam memerangi pemborosan makanan melalui gerakan #MakanTanpaSisa sejak tahun 2020. Berbagai inisiatif seperti “Kompos Kolektif” dan “Drive Hunger Away” telah dijalankan, serta kerjasama dengan Alfamart, Bukalapak, Blibli, dan Foodbank of Indonesia. Pada tahun 2023, DBS berhasil menyelamatkan 250.000 kg makanan, menunjukkan komitmen nyata dalam pelestarian lingkungan.

Kampanye “Live more, Waste Water & Food less” mengajak masyarakat untuk:

• Mengurangi konsumsi air: Lakukan langkah sederhana seperti mematikan air saat menyikat gigi dan mandi, dan gunakan pancuran daripada bathtub.
• Memilih makanan bijak: Belilah bahan makanan secukupnya, hindari membeli berlebihan, dan pilih produk lokal yang ramah lingkungan.
• Mengolah sisa makanan: Ubah sisa makanan menjadi hidangan baru atau kompos untuk kebun.

Hal ini selaras dengan ada yang dikerjakan FoodCycle Indonesia, yang berfokus pada pengurangan sampah makanan, sebuah permasalahan yang sering terabaikan namun memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan ketahanan pangan. Serta bekerjasama dengan berbagai mitra, seperti hotel, restoran, dan supermarket, untuk mengumpulkan makanan berlebih yang masih layak dikonsumsi. Makanan ini kemudian dipilah dan dikemas oleh tim relawan yang berdedikasi. Selanjutnya, FoodCycle Indonesia mendistribusikan makanan tersebut kepada komunitas yang membutuhkan, seperti panti asuhan, panti jompo, dan komunitas marginal.

Mari dukung kampanye “Live more, Waste Water & Food less” dan bersama-sama ciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.